Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Marilah kita terus-menerus bersyukur kepada Allah SWT dengan selalu mengucapkan "Alhamdulillah", dan bersholawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW dengan mengucapkan "Allahumma Sholli 'Ala Muhammad," serta mendoakan sahabat-sahabat yang sedang sakit bisa secepatnya disembuhkan dan dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari. Aamiin Ya Robbal Alamiin.
Upaya melahirkan guru pelopor moderasi beragama (MB) terus dilakukan Kementerian Agama. Hal ini menjadi bagian langkah strategis penguatan MB sebagai program prioritas Menag Yaqut Cholil Qoumas.
"Tahun ini, target program penguatan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah adalah 100.000 pelopor moderasi beragama," terang Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK yang juga wakil komponen 3 MEQR-Project Anis Masykhur di Semarang, Selasa (31/5/2022).
"Program ini harus diarahkan untuk memfasilitasi program prioritas kementerian, seperti transformasi digital dan moderasi beragama," tekan Anis Masykhur, yang juga anggota Pokja Moderasi Kemenag RI.
Moderasi dan penguatan literasi digital telah ditekankan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qaumas saat Kick Off Meeting MEQR Project, 11 April 2022.
Hal tersebut ditegaskan kembali oleh Ketua PMU MEQR Project Abdur Rouf. "Penguatan Digital Literacy dan Moderasi Beragama harus didesain secara apik, dan menjiwai seluruh rangkaian program, sehingga semangat yang ditanamkan dalam RPJMN dan Renstra Kemenag dapat tercapai," papar Rouf.
Forum selanjutnya mendesain bahwa refreshment akan menggelar training off trainer (ToT) untuk 24 Instruktur Nasional Penguatan Toleransi program PKB, ditambah beberapa ASN pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. ToT akan menggunakan kurikulum sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama No. 93 Tahun 2020 tentang Implementasi Moderasi Beragama di Kementerian Agama.
Sebanyak 24 Instruktur Nasional tersebut akan menjadi trainer utama dalam mempersiapkan guru Pelopor Moderasi melalui Sosialisasi konten MB ke pokja-pokja seluruh Indonesia.
Pada tahun 2022, Program MEQR juga memberikan bantuan stimulan yang akan menjangkau 4.800 Pokja.
Setiap Pokja, lanjut Anis, nantinya akan melakukan penguatan kompetensi atas anggotanya yang berjumlah 15 - 30 guru, dengan total durasi 32 jam. Maka, konten kebijakan dalam setiap pertemuan pada pokja yang berjumlah 8 (delapan) jam di Pokja akan diisi muatan penguatan toleransi.
Masyaallaah. Luar biasa
ReplyDelete