NURCHOLIS SETIAWAN LAUNCHING AUDIT KINERJA TUSI 2.0

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kita mesti bersyukur kepada Allah dengan selalu mengucapkan Alhamdulillah, dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan mengucapkan Allahumma Sholli ’Ala Muhammad, serta mendoakan kawan dan sahabat yang sakit bisa secepatnya sembuh dan dapat menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Aamiin Allahumma Aamiin.


Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. M. Nurcholis Setiawan, M.Phil. yang juga sebagai pelaksana tugas inspektur jenderal Kemenag RI melakukan Lauching “Audit Kinerja Tusi 2.0” yang berbasis tugas dan fungsi, pada saat menjadi narasumber dalam Rakorjakwas Tahun 2019 di Jakarta beberapa waktu yang  lalu (1/4).

Adanya Audit Kinerja Tusi 2.0 adalah berdasarkan hasil analisis dan kajian mitigasi yang mendorong lahirnya kebijakan tindakan kuratif, ada dimensi mitigatif yang dikedepankan karena ingin melihat persoalan kepada hulu, bukan pada hilir. Masih ada kekurangan, ketimpangan yang bisa diperbaiki, pendekatan yang dipakai atau kebijakan pengawasan yang dipakai yaitu apa saja yang menjadi acuan satker atau pimpinan satker.

Studi analisis telah dilakukan sejak tahun 2016 terhadap juknis dan temuan BPK RI, yang dicari dan dianalisis adalah apa kekurangan-kekurangan yang mendasar dan apakah laporan keuangan kementerian agama yang belum di audit oleh BPK sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan akuntansi dalam penyajiannya. Hal ini kita lakukan agar tidak terjadi pengulangan temuan.

Selanjutnya, mantan Direktur KSKK ini mengatakan bahwa, "Mitigasi yang dilakukan oleh Itjen sebagai paradigma baru sebagaimana dalam institut, Internal of auditor, yang dirujuk oleh wadah asosiasi internal audit Indonsesia tidak sekedar melihat "fraud" sebagai program, tetapi lebih kepada "how to began", bagaimana ini bermula atau semuanya dimulai, sehingga itjen hadir untuk mereview dan tentunta nanti akan dipilih satker yang memungkinkan untuk dilakukan audit sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan yang sama".

Diakhiri dengan keinginan, audit kinerja yang kita lakukan bisa menjadi deteksi dini terkait dengan semua kebutuhan, dan juga untuk melihat masalah yang paling mendasar, sehingga dapat menempatkan "the righ man in the righ place",..  Insya Allah... Aamiin.

Semoga Bermanfaat..
Wassalam..

Post a Comment

Previous Post Next Post