Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kita mesti bersyukur kepada Allah dengan
selalu mengucapkan Alhamdulillah, dan bersholat kepada Nabi Muhammad SAW dengan
mengucapkan Allahumma Sholli ’Ala Muhammad, serta mendoakan kawan-kawan dan
sahabat(i) yang sakit bisa secepatnya sembuh dan dapat menjalankan aktivitas
sebagaimana mestinya. Aamiin Allahumma Aamiin.
Adaptasi yang mestinya dilakukan diantara harus melakukan perubahan peran guru yang dulunya menjadi source of knowledge menjadi seorang fasilitator, penyedia content, yang dapat membimbing siswa mencari dan memahami materi yang dipilihnya, dan bahkan metode pembelajaran pun bergeser ke arah E-Learning, bahkan mobile learning.
Kita mesti bersyukur kepada Allah dengan
selalu mengucapkan Alhamdulillah, dan bersholat kepada Nabi Muhammad SAW dengan
mengucapkan Allahumma Sholli ’Ala Muhammad, serta mendoakan kawan-kawan dan
sahabat(i) yang sakit bisa secepatnya sembuh dan dapat menjalankan aktivitas
sebagaimana mestinya. Aamiin Allahumma Aamiin.
Perubahan zaman yang semakin modern dengan
ditandainya ada pergeseran dari layanan konvensional menjadi online, seperti
ojek online, taxi online, pasar online, hiburan dan lain-lainnya yang serba
online, menunjukkan bahwa revolusi pendidikan 4.0 telah dan sedang berlangsung.
Oleh karena itu, dunia pendidikan dalam hal
ini pendidik (guru) harus bisa beradaptasi didalam era revolusi pendidikan 4.0,
hal ini dikatakan oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Dr. Achmad Farichin,
M.Pd dalam pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan di MIS Darussaadah
Palangka Raya yang dihadiri oleh pengawas pembina, H. Aliansyah, S.Pd.I, Kepala,
Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIS Darussaadah Palangka Raya. (23/3)
“Guru harus beradaptasi di era revolusi
pendidikan 4.0, kalau mau tetap dikatakan sebagai guru yang professional”,
tegasnya.
Adaptasi yang mestinya dilakukan diantara harus melakukan perubahan peran guru yang dulunya menjadi source of knowledge menjadi seorang fasilitator, penyedia content, yang dapat membimbing siswa mencari dan memahami materi yang dipilihnya, dan bahkan metode pembelajaran pun bergeser ke arah E-Learning, bahkan mobile learning.
Peraih gelar
Doktor dari UN Jakarta ini, berharap ke depan siswa tak lagi harus menggendong buku-buku di
punggungnya yang beratnya bisa mencapai 3 Kg – 5 Kg per harinya, yang
diperlukan mereka hanya bermodal gadget, buku dan referensi di-download agar
mudah dibawa dan dibaca di mana pun. Pengajaran yang selama ini berfokus pada
individu-individu, ke depan akan bergeser dari satu ke lain team work dalam
cara berpikir kritis para siswa.
Untuk
diketahui MIS Darussaadah yang bermarkas di Jalan Pelatuk Palangka Raya ini mempunyai
siswa 217 dengan pendidik dan tenaga pendidikan berjumlah 17 orang, dibawah
kepemimpinan ibu Hj. Siti Maimunah, S.Pd.I
Semoga
Bermanfaat
Wassalam..
Mantap.... pa.
ReplyDelete